PENITI GOTHIC
Peniti Gothic terbentuk tanggal 31 Desember
99. Semula mereka membawakan Death Metal
dan cukup setahun kemudian beralih ke Gothic.
Personil pertama Peniti ialah Udin (Vocal, Guitar), Aco
(Bass), Jhon (Drum). Mereka mengaku memilih aliran
Celebes Ortodox Religion Goth�
Bermain Death Metal pertama kali dengan alasan
yang agak klise sih. Ikut-ikutan biar bisa ikut event
Udnerground. Namun akhirnya mereka menemukan
aliran mereka sendiri.
Peniti Gothic terinfluence oleh Within Temptation,
band gothic dari Belanda, namun mereka bertekad
untuk bisa memainkan ciri khas musik Peniti sendiri.
Personil mereka sekarang ialah Udin (Bass, Vokal),
Pallo (Gitar) dan Fitri (Female Vokal). Sementara ini
Peniti masih memakai additional player untuk keyboard
dan drum.
Untuk gig juga Peniti berkolaborasi dengan dua
band gothic Makassar yaitu Medusa dan Batu Nisan.
Untuk rekaman album Peniti yang sampai sekarang masih
berlangsung, Peniti masih menggunakan machine drum
dan tentu saja sampling bunyi-bunyian yang khas gothic.
Rekamannya sendiri dilakukan di Plug n� Play Studio yang
berlokasi di jalan Sunu Kompleks Unhas D8. Rekaman ini direncanakan
rampung akhir tahun dan dikeluarkan bersamaan dengan hari jadi Peniti.
Mereka merencanakan sepuluh lagu ; Soul, Red
Rose For The One, Kidung Kematian, Pegasus,
Purnama Keabadian, Tragedy 2001 WTC, Power
Of Hearts, Burn Of Satan, Far Away dan Embun
Kesunyian. Kebanyakan lagu bertema religi, romantic,
kesengsaraan, dan kegelapan.
MENGHIDUPKAN BLACK MASS
Udin, pentolan Peniti Gothic mengakui kalau Black
Mass Makassar beberapa waktu ini seperti hilang
ditelan bumi. Untuk itu mereka sangat antusias
melihat band-band khususnya band gothic yang mulai
bermunculan.
Menurut Udin juga, hal ini memunculkan anggapan
bahwa musisi di Makassar tidak terpatok pada aliran
tertentu di Underground.
Selain itu, untuk tetap membuat mereka solid
ternyata Peniti yang mempunyai massa sendiri yang
tidak berhenti mendukung kegiatan musik Peniti.
Udin sendiri berkomentar tentang scene Makassar
yang sering terjadi konflik hanya karena beda aliran
dan asumsi tentang musik. Hal ini bisa tidak terjadi
bila ada saling menghargai dan bisa menyatukan visi
dan misinya. But� barangkali misi tidak bisa disatukan
bro�., visi yang mungkin bisa sejalan.
Rencana mereka ke depan selain mengeluarkan
album akhir tahun ini adalah tetap berusaha memajukan
musikalitas mereka. Karena bukan tidak mungkin,
mereka akan mencoba merambah ke mayor label.
Hal ini tentu sah saja bila sebuah band
bertekad untuk mensosialisasikan musiknya
untuk didengar oleh seluruh pencinta musik.
Yang pasti Peniti akan tetap eksis di jalur musik
Underground. Mereka juga katanya kalo disuruh
memilih antara sekolah dan musik, mereka
lebih memilih sekolah. Namun bila diizinkan untuk memilih lagi, tentu saja
Peniti lebih ingin sekolah tapi musik juga tetap jalan.
By the way ketika ditanya tentang Satanisme,
Black Metal dan Satanic Bible, Udin berkomentar
panjang lebar. Yang maafkan bila tidak dimuat disini,
takutnya nanti jadi menimbulkan kontroversi tentang
SARA. Itu kan menakutkan�. Jelasnya mereka tidak
hanya memainkan musiknya. Lebih jauh lagi mereka
mempelajari aliran musik yang mereka usung.
Terakhir , mereka berpesan kepada Indignasi untuk
hati-hati di jalan, eh ngga ding� maksudnya tetap eksis
di jalurnya. Jalur mana nih? Jalur kiri apa kanan. But
thanks anyway. Semoga Peniti bisa lebih sukses di
masa datang di jalurnya juga. Salam�
(Nik)
|